', woeid: '', unit: 'f', success: function(weather) { html = '
  • '+weather.city+', '+weather.country+' '+weather.temp+'°'+weather.units.temp+'
  • '; $("#weather").html(html); }, error: function(error) { $("#weather").html('

    '+error+'

    '); } }); }); //]]>

    Header Ads

    Breaking News
    recent

    Tasawuf dan Hakikat Kehidupan

    Konsekuensi dari globalisasi adalah berbagai macam. Dampak negatifnya misalnya banyaknya unsur tradisional yang dipengaruhi oleh modernisasi, budaya-budaya yang tercampur, termasuk budaya barat yang identik dengan kebebasan saat ini menjadi menyebar ke daerah timur yang asalnya tidak demikian. Akibatnya, banyak misalnya kebebasan berhubungan intim atau yang kita kenal saat ini dengan Free Sex, penggunaan narkoba yang semakin meningkat, tindak kriminal, pelecehan dan yang lebih buruk lagi adalah para pelaku yang tidak hanya pada orang dewasa, melainkan pada anak-anak di bawah umur. Ini hanya dari segi sosial, belum lagi pada segi agama. Seperti yang dapat kita lihat saat ini tempat ibadah semakin sepi, dan kurangnya silaturahmi adalah hal yang tak kita sadari. 
    Sebab utama dari berbagai masalah tersebut adalah bukan pada modernisasinya, tetapi kepada tiap individu itu sendiri. Ia tidak mengetahui hakikat hidup dan mungkin lupa kalau kehidupan di dunia hanyalah sementara. Satu-satunya yang dapat membantu adalah melalui pendidikan. Tasawuf adalah salah satu ajaran yang didalamnya terdapat praktek-prektek ibadah yang lebih banyak melibatkan batin. Batin seseorang adalah kunci dari hakikat kebahagiaan dan kehidupan yang sebenarnya. Saat seseorang merasa dekat dengan Allah, maka perasaan tenang akan hadir pada orang tersebut. Disinilah seseorang itu mulai merasa cukup dan tidak lagi perduli dengan material-material kekayaan di dunia.
    Ada banyak sekali ajaran-ajaran pada tasawuf yang semuanya adalah merupakan hal yang baik (ajaran murni). Dari seluruh ajaran tersebut adalah hanya mempunyai satu tujuan, yaitu agar seseorang itu dapat mengenal, melihat atau bahkan merasa ‘menyatu’ dengan Allah. Hal yang pertama harus dilakukan adalah, membuka hijab yang menutupi hati. Apabila hijab-hijab itu sudah terbuka dan hati telah bersih, maka seseorang itu akan dapat dengan mudah mengetahui hal-hal yang datangnya dari Allah. Dan apabila semuanya telah dilakukan oleh setiap manusia, maka tidak akan ada lagi permasalahan yang timbul pada masyarakat global yang saat ini semakin moderen dan semakin canggih.
    Tiap masyarakat tidak akan terbutakan dengan sesuatu yang sebenarnya salah. Karena masyarakat telah terbuka hati dan jiwanya, ia dapat merasakan langsung jikan apa yang ia perbuat adalah bukan perintah Allah.
    Masalah tasawuf adalah hal-hal yang menyangkut aspek batin. Aspek batin adalh hakikat kebahagiaan hidup yang sebenarnya. Banyak orang-orang yang sudah lengkap harta dan kehidupannya, tapi ia tetap merasa kosong dan sepi. Hal ini dikarenakan ia tidak menemukan makna hidup dan kebahagiaan yang sesungguhnya. Sementara dalam ajaran tasawuf, hal yang pertama dilakukan adalah mensucikan batin.
    Selain itu, ajaran tasawuf menekankan pada pola hidup yang sederhana. Karena bagi para sufi hal-hal yang berkaitan dengan duni adalah tidak banyak berpengaruh. Dalam artian ketergantungan pada hal yang menyangkut kebendaan (mateerial) adalah hal yang sia-sia, karena bagi mereka kekayaan yang abdi adalah kebahagiaan saat merasa bersatu dengan-Nya.
    Bayangkan jika setiap orang menganut ajaran tasawuf yang benar, hidup sederhana, mengingat Allah, saling berbagi dan terus menerus melaksanakan ibadah hanya untuk Allah semata, maka tidak ada lagi permasalahan yang timbul, karena ia tau hakikat kehidupan yang sementara dan kehidupan indah yang akan menunggunya di akhirat nanti.

    No comments:

    Powered by Blogger.